Saya tersentak saat membuka email di siang bolong, dan melihat ada pemberitahuan tentang komentar terbaru di salah satu tulisan blog ini.
"memang orang Indonesia bisanya cm omdong alias omong doank, bahkan komentator di teve merasa lebih pintar dibanding pelatih nya klub yg dikomentari."
Begitu kutipannya.
Komentar yang aneh.
Mungkin beliau belum pernah dengar istilah Sport Analyst. Di luar sana jika tidak lelah menggunakan Google, ada banyak blog-blog tentang olahraga yang bertebaran. Berasal dari mana saja pembuat blog tersebut ? Indonesia ? bukan, mereka bukan berasal dari Indonesia saja. Ada yang dari Italia, dari Inggris, dari Amerika, dan sebagainya. Sudah mengerti ? Semoga.
Kalau belum, coba lah baca blog-blog orang luar negeri, baca saja artikel-artikel di ESPN, atau disitus mana saja, jika saya sotoy, maka mereka juga sotoy. Mereka bukan pesepakbola, neither me, jadi menurut logika pengkritik diatas, tulisan-tulisan dan analisa sepakbola tidak seharusnya ada, karena mereka bukan pelakon sebenarnya dari apa yang ditulis. Kalau begitu, mati saja lah pemandu bakat, mereka kebanyakan bukan mantan pemain, tapi kenapa mereka menganalisa setiap bulir keringat bakat pemain untuk dilaporkan kepada bosnya ? Kenapa bukan sesama pemain saja yang mendapat tugas scouting ?